Pentingnya Manajemen Modal Kerja dalam Menghindari Kebangkrutan
Mengelola aset dan kewajiban adalah salah satu pekerjaan terpenting bagi manajer bisnis dan akuntan. Bisnis kecil khususnya harus mencapai keseimbangan yang sempurna antara keduanya agar berhasil melanjutkan operasi, karena mereka kekurangan modal untuk menyerap kerugian besar. Manajemen modal kerja yang tepat terbukti penting dalam menghindari kebangkrutan dengan membantu keseimbangan kebutuhan bisnis dengan kewajiban. Penjelasan lengkap tentang hubungan antara modal kerja dan kebangkrutan membutuhkan penjelasan tentang terminologi yang relevan.
Modal kerja
Ada dua definisi dasar untuk modal kerja. Yang lebih teknis dari keduanya menjelaskan modal kerja sebagai perbedaan antara semua aset jangka pendek dan kewajiban jangka pendek. Aset dalam bisnis mengacu pada apa pun yang bernilai yang dimiliki perusahaan. Kewajiban adalah hutang yang belum dibayar, seperti pinjaman dan kredit. Definisi yang lebih sederhana menggambarkan modal kerja sebagai uang tunai yang tersedia untuk operasi sehari-hari sebagai bisnis. Kas operasi harian berasal dari aset seperti penjualan barang dagangan, dan tidak termasuk uang yang digunakan untuk membayar kewajiban; oleh karena itu, kedua definisi tersebut pada dasarnya sama.
Manajemen Modal Kerja
Manajemen modal kerja memerlukan proses penyeimbangan kebutuhan aset jangka pendek dan kewajiban jangka pendek. Aspek manajemen modal kerja meliputi pinjaman jangka pendek, barang dagangan yang dibeli secara kredit, barang dan jasa yang diberikan secara kredit dan barang dagangan, barang dan jasa yang dibayarkan pada saat penyerahan. Mengelola modal kerja pada dasarnya memerlukan pengelolaan arus kas bisnis setiap hari, mingguan dan bulanan sedemikian rupa sehingga memenuhi semua hutang sambil mencadangkan cukup modal untuk melanjutkan operasi dan menghasilkan keuntungan.
Manajemen dan Kebangkrutan
Bisnis menghadapi kebangkrutan ketika sumber modal yang tidak mencukupi menghalangi mereka untuk membayar hutang. Manajemen modal kerja yang sukses memungkinkan bisnis untuk membayar semua hutang saat jatuh tempo, atau jatuh tempo, sambil melanjutkan operasi bisnis yang menguntungkan. Paling tidak, pengelolaan modal kerja yang sukses memungkinkan sebuah bisnis mencapai titik impas. Oleh karena itu, pengelolaan modal kerja bertanggung jawab langsung untuk menghindari terjadinya kebangkrutan. Manajemen modal kerja yang tidak berhasil dapat menyebabkan kebangkrutan secara langsung dengan mencegah bisnis dari melunasi kewajiban atau dengan mencegah pembentukan modal baru untuk membayar hutang di masa depan.
Meningkatkan Modal Kerja dan Manajemen
Ada beberapa metode untuk meningkatkan modal kerja dan pengelolaan modal kerja. Metode perbaikan manajemen modal kerja dimulai dengan tugas-tugas sederhana seperti memantau pengeluaran dan hutang yang akan datang setiap hari, mingguan dan bulanan dan merencanakan terlebih dahulu bagaimana menyeimbangkan keduanya. Menurunkan biaya produksi sambil mempertahankan pendapatan penjualan meningkatkan keuntungan, sehingga memberikan lebih banyak uang tunai untuk pengelolaan modal kerja. Masalah manajemen modal kerja jangka pendek dapat diselesaikan dengan menukar hutang jangka pendek dengan hutang jangka panjang dan menempatkan uang yang dialokasikan untuk hutang jangka pendek ke dalam menghasilkan keuntungan untuk melunasi hutang jangka panjang.