Isyarat Nonverbal oleh Pria dan Wanita di Tempat Kerja
Isyarat nonverbal, seperti tersenyum, mengerutkan kening, menggoyangkan jari, atau mengalihkan pandangan, memengaruhi cara orang memandang pesan dan cara orang memandang pesan tersebut oleh teman sebaya. Isyarat ini mencerminkan kepercayaan diri, kompetensi, kejujuran, dan kemampuan persuasif. Isyarat nonverbal di tempat kerja dapat memberikan kontradiksi atau kejelasan. Karyawan dapat menghindari masalah komunikasi dengan menyadari bahwa pesan nonverbal mendukung komunikasi verbal dan tidak dapat diabaikan, terutama di lingkungan multikultural. Dengan memahami proses komunikasi yang kompleks dalam mengirim dan menerima pesan, profesional bisnis yang sukses meningkatkan hubungan antara pria dan wanita di tempat kerja.
Ekspresi wajah
Selama pertemuan tatap muka, pria dan wanita terus-menerus memberikan sinyal tentang kepribadian, perasaan, dan sikap mereka. Menafsirkan ekspresi wajah membantu mereka memecahkan kode makna yang sesuai dari pesan yang diucapkan. Misalnya, melakukan kontak mata secara langsung biasanya meningkatkan kredibilitas. Contoh lainnya, jika seorang wanita melontarkan komentar negatif tetapi tersenyum saat melakukannya, dia mungkin sedang bercanda. Baik pria maupun wanita perlu menyadari pesan yang ditambahkan ekspresi wajah mereka ke percakapan. Kombinasi pesan wajah dan tubuh dengan bahasa verbal membantu individu menguraikan kebenaran dan kebohongan.
Penampilan
Menurut Judith Hall, psikolog sosial yang mengkhususkan diri pada komunikasi nonverbal, wanita lebih mengingat penampilan orang lain daripada pria. Penelitiannya juga menunjukkan bahwa wanita biasanya memiliki kemampuan lebih untuk menafsirkan semua isyarat nonverbal. Karena anak perempuan cenderung diajari untuk mengasuh dan mengasuh, ini mungkin terkait dengan peran gender mereka. Untuk meningkatkan komunikasi antara laki-laki dan perempuan, semua pelaku usaha hendaknya memperhatikan pesan yang mereka kirimkan melalui penampilannya sebagai salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Misalnya, pakaian bisnis yang sesuai menunjukkan rasa komitmen dan penghargaan terhadap pekerjaan. Simpan pakaian kasual untuk akhir pekan.
Postur dan Gestur
Seiring bertambahnya usia, mereka mengembangkan kemampuan untuk memecahkan kode bahasa tubuh secara akurat, seperti postur dan gerak tubuh. Ini mungkin terkait dengan motivasi seseorang. Misalnya, jika seorang pria dalam posisi berkuasa berkomunikasi dengan seorang wanita dalam peran bawahan, wanita biasanya memiliki motif yang lebih besar untuk mencari tahu apa yang diinginkan pria daripada dirinya. Baik pria maupun wanita bisa lebih persuasif ketika mereka tampak tertarik pada percakapan dengan membungkuk, mengangguk setuju atau memberi isyarat dengan tangan untuk memperkuat pesan negatif. Perilaku gugup, seperti kontak mata tidak langsung dan gelisah, mengurangi kemampuan seseorang untuk menunjukkan kepercayaan diri dan kredibilitas.
Ruang Fisik
Postur tubuh saat berdiri atau duduk juga merupakan bagian dari komunikasi. Dalam hubungan intim, bergerak lebih dekat atau bergeser ke arah seseorang menandakan ketertarikan; Namun dalam hubungan bisnis, hal itu cenderung berdampak negatif. Perusahaan dapat menghindari kasus pelecehan seksual dengan menetapkan aturan untuk perilaku yang dapat diterima sehingga rekan kerja tidak salah memahami perilaku orang lain di tempat kerja.