Keuntungan & Kerugian dari Desentralisasi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen, seperti kebanyakan aspek lain dari suatu organisasi, tunduk pada skala ekonomi. Tekanan untuk memangkas biaya menyebabkan banyak perusahaan melakukan sentralisasi fungsi sumber daya manusianya. Perusahaan lain menolak tekanan ini dan terus beroperasi dengan jaringan manajer yang tersebar. Ada pro dan kontra untuk kedua pendekatan tersebut.

Keuntungan: Aksesibilitas

Dengan desentralisasi, orang yang membuat keputusan cenderung lebih mudah diakses. Ini dapat menghilangkan beberapa kesalahpahaman dan membantu menyelesaikan masalah dengan cepat. Karyawan yang memiliki pertanyaan atau masalah dapat menyelesaikannya secara pribadi daripada menavigasi melalui web pesan suara dan komunikasi elektronik. Hubungan pribadi ini membantu mempertahankan semangat kerja yang tinggi dan perasaan dihargai oleh perusahaan.

Keuntungan: Hubungan Pribadi

Manajer sumber daya manusia yang tinggal dan bekerja dalam komunitas yang sama dengan orang yang mereka kelola sering kali mengenal orang-orang ini di luar tempat kerja. Hal ini dapat menumbuhkan kepedulian pribadi terhadap kesejahteraan staf yang memotivasi manajer untuk melakukan pekerjaan terbaik mereka. Manajer di tempat dapat mengadvokasi karyawan ketika ada ketidaksepakatan dengan kantor pusat, sesuatu yang sulit ketika manajer itu sendiri berada di kantor pusat.

Kerugian: Efisiensi

Departemen sumber daya manusia yang terpusat berfungsi lebih efisien. Kantor tunggal membutuhkan biaya yang jauh lebih sedikit daripada jaringan yang terdesentralisasi. Dalam situasi terakhir, segala sesuatu mulai dari ruang kantor hingga peralatan komputer hingga asuransi gedung dan utilitas harus direplikasi di setiap lokasi. Staf yang tersebar dapat menduplikasi fungsi.

Kerugian: Kurangnya Pengawasan

Manajer yang tersebar yang mengetahui pekerjaan mereka dan bekerja dengan rajin berfungsi dengan baik, tetapi masalah dapat terjadi jika beberapa manajer memerlukan pengawasan yang tidak mereka dapatkan. Tanpa pengawasan, individu dapat melakukan sesuatu dengan cara mereka sendiri, bertentangan dengan kebijakan perusahaan, atau terkadang tidak melakukan apa pun. Hal ini dapat menyebabkan inkonsistensi dan inefisiensi.