Apa Manfaat Citra Perusahaan dalam Periklanan?
Beberapa kampanye pemasaran berfokus untuk membuat pelanggan melakukan tindakan tertentu - misalnya, untuk membeli barang atau berinvestasi dalam suatu layanan. Upaya pemasaran lainnya bertujuan untuk mengembangkan citra perusahaan secara keseluruhan. Disebut periklanan institusional atau perusahaan, tujuannya adalah untuk menciptakan dan memperkuat identitas merek dan kemudian menggunakan citra tersebut untuk membantu bisnis mendapatkan keuntungan tertentu.
Menambah kewaspadaan
Mengembangkan citra perusahaan melalui iklan memungkinkan bisnis mengembangkan kesadaran merek. Misalnya, perusahaan furnitur baru ingin menargetkan demografi berpenghasilan tinggi. Iklannya mungkin menampilkan banyak simbol kemewahan - rumah mewah, misalnya, atau anggur dan makanan enak - untuk memberikan aura kekayaan pada produknya. Jika iklan berhasil, calon pelanggan akan memandang perusahaan furnitur sebagai produsen kelas atas, bukan karena produknya berkualitas tinggi, tetapi karena citra yang dipupuk iklan tersebut. Saat kesadaran merek berkembang, pelanggan akan mulai mencari produk dari pabrikan.
Identitas Merek yang Kohesif
Jika semua iklan perusahaan mengikuti satu tema, hasilnya adalah identitas merek yang kohesif. Misalnya, produsen pakaian ingin mengembangkan citra yang menarik wanita muda dan profesional, target demografinya. Jika beberapa iklan perusahaan menampilkan simbol-simbol yang mungkin menarik bagi pria kerah biru paruh baya, pesan campuran tersebut akan mempermudah efek iklannya yang ditujukan pada wanita. Tetapi jika semua iklan pabrikan pakaian terpaku pada satu tema, yang menarik bagi wanita muda, citra terpadu itu akan membangkitkan minat di tempat yang paling penting.
Iklan Advokasi
Perusahaan dapat menggunakan citranya untuk mempromosikan agenda sosial dengan iklan advokasi. Pada dasarnya, perusahaan membuat kampanye iklan untuk menyajikan pandangannya dalam sudut pandang yang menguntungkan, dengan tujuan membina niat baik untuk tujuan tersebut. Misalnya, publik akan memberikan suara pada undang-undang yang kontroversial dalam pemilihan mendatang. Sebuah perusahaan mungkin menggunakan citranya untuk mendukung posisi yang disukai dengan serangkaian iklan. Upaya semacam itu dapat menjadi bumerang, tentu saja, jika perusahaan ingin memperoleh keuntungan finansial dari tindakan apa pun yang didukungnya.
Melawan Opini Negatif
Perusahaan juga dapat menggunakan iklan advokasi untuk melawan citra publik yang negatif. Misalnya, perusahaan tembakau menggunakan iklan advokasi untuk memupuk citra publik yang positif setelah kehilangan beberapa gugatan class action dan dikritik habis-habisan karena memasarkan kepada anak-anak, menurut buku "Pemasaran", oleh Charles W. Lamb dan rekan.