Perbedaan Antara Metrik Sumber Daya Manusia Keras dan Lunak
Tenaga profesional sumber daya manusia mengumpulkan dan mengevaluasi pengukuran data untuk berbagai aplikasi. Metrik ini dapat mencakup pengukuran kepuasan karyawan, memperkirakan tingkat keterampilan umum pekerja perusahaan, dan mengevaluasi efektivitas rencana keterlibatan karyawan. Kepala departemen SDM sering menggunakan metrik ini untuk menentukan efisiensi dan status manajer dan karyawannya, tetapi mereka juga dapat menerapkan pengukuran ini untuk mematuhi peraturan pemerintah dan mempertahankan standar industri.
Penggunaan untuk Metrik Sulit
Metode pengukuran sumber daya manusia yang mengandalkan data yang dapat diverifikasi disebut metrik "keras". Metrik keras menggunakan poin data kuantitatif untuk mengevaluasi rutinitas kerja harian yang khas dan seberapa baik karyawan menjalankan tugas yang diberikan. Manajer sumber daya manusia menggunakan sumber-sumber seperti catatan karyawan, laporan manajemen, dan database proyek untuk mendapatkan angka pasti ini. Mereka juga dapat menggunakan program perangkat lunak yang canggih untuk menghitung seberapa baik karyawan memenuhi tujuan proyek dan perkiraan biaya.
Contoh Metrik Sulit
Manajer sumber daya manusia menggunakan beberapa jenis metrik keras untuk mengevaluasi kinerja perusahaan. Salah satu kategori utama dari metrik keras adalah pergantian karyawan. Metrik ini menghitung seberapa sering karyawan berhenti dan harus diganti dalam suatu posisi atau departemen. Metrik terkait adalah retensi karyawan, atau berapa lama seorang karyawan tetap pada suatu posisi. Metrik keras lainnya termasuk pendapatan per karyawan, biaya pelatihan per karyawan dan waktu untuk mengisi posisi terbuka.
Penggunaan untuk Metrik Lunak
Metrik yang berfokus pada pengukuran kualitatif dikenal sebagai metrik "lunak". Tidak seperti metrik keras, yang menangani data obyektif dan terukur, metrik lunak menggunakan data subjektif dan tanggapan interaktif untuk menentukan efektivitas karyawan. Metrik lunak menekankan dampak modal manusia pada hasil bisnis. Prinsip panduan di balik penggunaan metrik lunak adalah bahwa karyawan yang menunjukkan keterampilan, kepuasan, dan produktivitas menciptakan lingkungan yang sehat dan menguntungkan bagi pekerja dan manajemen.
Contoh Metrik Lunak
Manajer sumber daya manusia menggunakan alat seperti survei pelanggan, laporan manajemen, dan wawancara tatap muka untuk mendapatkan data untuk metrik lunak. Salah satu metrik lunak terpenting adalah kepuasan karyawan. Manajer harus menilai karyawan untuk menentukan apakah mereka bosan dengan kemudahan tugas mereka atau kewalahan dengan terlalu banyak tanggung jawab, karena situasi ini dapat menyebabkan ketidakpuasan karyawan. Keragaman tempat kerja juga merupakan metrik lunak yang penting, terutama bagi perusahaan yang mencari kontrak pemerintah.